In:
Jurnal Chart Datum, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL), Vol. 7, No. 2 ( 2021-12-26), p. 111-130
Kurzfassung:
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) merupakan komponen utama angkatan perang dan merupakan bagian dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang memiliki tugas pokok untuk bertangung jawab atas operasi pertahanan negara Republik Indonesia di laut. Dalam rangka mewujudkan sistem pertahanan negara dilaut yang handal, dibutuhkan kemampuan Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yang meliputi Kapal Perang Republik Indonesi (KRI), Pesawat Udara (Pesud), Pangkalan dan Marinir. Salah satu komponen utama SSAT adalah dukungan pangkalan, sesuai dengan posisi/lokasi bahwa pangkalan tersebut dapat dikategorikan sebagai pangkalan utama, pangkalan aju, dan pangkalan depan. Dalam menentukan suatu pangkalan TNI AL diperlukan pengetahuan yang salah satunya adalah suatu kedalaman suatu perairan, oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan menitik beratkan pada analisis data multibeam echosounder dan sub bottom profiler untuk penentuan metode pengerukan dasar laut di perairan Kolam Dermaga Sunda TNI AL Pondok Dayung. Data penelitian ini berupa data primer survei Sub Bottom Profiler (SBP) yang di akusisi pada bulan Februari 2021 dan data primer dari data Multibeam Echosounder (MBES) yang diperoleh dari hasil survei Pushidrosal yang dilaksanakaan oleh KRI Rigel-933 di Pondok Dayung Tanjung Priok pada bulan Mei 2020. Hasil data nilai batimetri di area penelitian bervariasi antara kedalaman 2 s/d 11 meter dari permukaan laut. Hasil nilai volume pengerukan di area penelitian sebesar ±1.755.723,1 m3. Untuk pengolahan data SBP dan validasi dari 5 titik coring/Boring serta pengecekan tanah di Laboratorium Geocon Rekacipta maka didapat lapisan lempung lanauan hingga kedalaman 10 meter dari permukaan laut sehingga dikategorikan merupakan lapisan tanah lunak. Metode pengerukan yang efektif adalah dengan cara mengangkat material didasar laut dengan menggunakan grab kemudian di angkat material dasar laut dan diletakkan pada tongkang yang ditambat disampingnya. Jenis kapal keruk yang digunakan adalah sebuah grab dredger / clamshell karena sangat cocok untuk daerah yang terbatas dan dapat digunakan diberbagai kedalaman perairan serta jika kekeruhan relatif tinggi dapat diatasi dengan grab special.
Materialart:
Online-Ressource
ISSN:
2716-4632
,
2460-4623
DOI:
10.37875/chartdatum.v7i2.215
Sprache:
Unbekannt
Verlag:
Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)
Publikationsdatum:
2021
Permalink