In:
Sari Pediatri, Paediatrica Indonesiana - Indonesian Pediatric Society, Vol. 18, No. 3 ( 2017-01-22), p. 198-
Abstract:
Latar belakang. Infeksi virus dengue (IVD) bersifat akut dan dinamis, perjalanan klinisnya terkadang sulit diprediksi sehingga berakibat keterlambatan pengelolaan. Maka perlu diteliti parameter klinis dan laboratoris di fase kritis / defervescence untuk memprediksi derajat keparahan infeksi dengue.Tujuan. Mengetahui parameter klinis dan laboratoris sebagai faktor prognosis derajat keparahan infeksi dengue.Metode. Penelitian kohort retrospektif, menggunakan data rekam medik pasien anak IVD yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dari Januari 2014 – Desember 2015. Faktor prognosis yang diteliti adalah usia, jenis kelamin, tanda klinis warning signs, serta laboratorium. Kriteria eksklusi adalah adanya penyakit hematologi dan penyakit jantung bawaan. Analisis statistik denganmetode regresi logistik.Hasil. Di antara 188 pasien yang memenuhi kriteria penelitian, 56 (30%) didiagnosis demam dengue (DD), 58 (31%) demam berdarah dengue derajat 1 – 2 (DBD), dan 74 (39%) sindrom syok dengue (SSD). Analisis multivariat menunjukkan nyeri perut (OR 5,06, IK 95%: 1,72;14,87), hepatomegali 〉 2 cm (OR 7,57, IK 95%: 2,86;20,02), hematokrit 〉 45% (OR 5,10, IK 95%: 1,74;14,95), dan trombosit ≤50.000/uL (OR 17,80, IK 95%: 3,78;83,80) merupakan faktor prognosis independen derajat keparahan infeksi dengueKesimpulan. Nyeri perut, hepatomegali 〉 2 cm, hematokrit 〉 45% dan trombosit ≤50.000/uL di fase defervescence merupakan faktor prognosis independen terjadinya infeksi dengue yang lebih berat (DBD dan SSD).
Type of Medium:
Online Resource
ISSN:
2338-5022
,
0854-7823
DOI:
10.14238/sp18.3.2016
DOI:
10.14238/sp18.3.2016.198-203
Language:
Unknown
Publisher:
Paediatrica Indonesiana - Indonesian Pediatric Society
Publication Date:
2017
Permalink