GLORIA

GEOMAR Library Ocean Research Information Access

Your email was sent successfully. Check your inbox.

An error occurred while sending the email. Please try again.

Proceed reservation?

Export
  • 1
    Online Resource
    Online Resource
    Universitas Pendidikan Ganesha ; 2021
    In:  Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol. 54, No. 3 ( 2021-11-03)
    In: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 54, No. 3 ( 2021-11-03)
    Abstract: Education is a critical component that cannot be separated from an individual’s life. One of many important factors that could support, encourage, and give zeal in the learning process is motivation. The COVID-19 pandemic nowadays indirectly triggers a rapid and drastic change in the learning process, one of them being lecture that must be held online. This repeated cross-sectional research aimed to give a description regarding the fluctuation of students’ academic motivation level before, in the beginning, and until one-year after online learning. The data used in this study are primary and secondary data which are collected gradually and analyzed using Summary Independent Sample T-Test. The result of this research showed no significant differences in academic motivation before COVID-19 and during the early days of Learning from Home (µbefore = 4.777; µbeginning = 4.808; sig = 0.432), nevertheless, a significant decrease is observable one year after the online learning (µnow = 4.345; sigbefore = 〈 0.001; sigbeginning = 〈 0.001). The decrease in students’ academic motivation is certainly a crucial problem that is prioritized to be resolved. Hence, lecturers need to adapt with this change and create learning innovation in order to trigger students’ learning motivation.
    Type of Medium: Online Resource
    ISSN: 2549-2608 , 2301-7821
    URL: Issue
    Language: Unknown
    Publisher: Universitas Pendidikan Ganesha
    Publication Date: 2021
    Location Call Number Limitation Availability
    BibTip Others were also interested in ...
  • 2
    Online Resource
    Online Resource
    Oxford University Press (OUP) ; 2022
    In:  International Journal of Pharmacy Practice Vol. 30, No. 6 ( 2022-12-31), p. 571-575
    In: International Journal of Pharmacy Practice, Oxford University Press (OUP), Vol. 30, No. 6 ( 2022-12-31), p. 571-575
    Abstract: To present the experiences of community-based drug information centre (DIC) pharmacists assisting home-quarantined patients with COVID-19 in Indonesia. Methods A prospective case study included home-quarantined patients with suspected/confirmed COVID-19 contacting pharmacists at a DIC in Indonesia in July 2021. Patient characteristics, pharmacist interventions and outcomes were reported. Key findings Fifteen home-quarantined patients were screened for COVID-19 and were provided with follow-up services (i.e. medication review and monitoring). Worsening symptoms and/or reduction in oxygen saturation were reported in seven patients where a referral to medical services was made for them. Most patients recovered at follow-up (4–14 days). Conclusions Community-based DIC pharmacists potentially contributed to the frontline emergency response, as observed during the COVID-19 crisis in Indonesia.
    Type of Medium: Online Resource
    ISSN: 0961-7671 , 2042-7174
    Language: English
    Publisher: Oxford University Press (OUP)
    Publication Date: 2022
    detail.hit.zdb_id: 2122383-X
    SSG: 15,3
    Location Call Number Limitation Availability
    BibTip Others were also interested in ...
  • 3
    Online Resource
    Online Resource
    Universitas Setia Budi ; 2020
    In:  Jurnal Farmasi Indonesia Vol. 17, No. 1 ( 2020-05-01), p. 29-43
    In: Jurnal Farmasi Indonesia, Universitas Setia Budi, Vol. 17, No. 1 ( 2020-05-01), p. 29-43
    Abstract: Penanganan secara cepat dan tepat untuk menghentikan pendarahan merupakan salah satu pilar penting dalam tata laksana kasus acute variceal haemorhage (AVH). Terdapat beberapa pilihan obat yang dapat digunakan untuk menghentikan pendarahan yang terjadi, salah satunya dengan menggunakan Terlipressin, sebuah obat yang baru masuk Indonesia pada tahun 2019. Pengetahuan terkait efektivitas dan keamanan penggunaan Terlipressin sangat diperlukan untuk menunjang penggunaan obat yang optimal dan mencegah penggunaan obat secara berlebihan khususnya pada periode awal keberadaan obat tersebut di Indonesia. Kajian pustaka ini bersifat naratif dan memaparkan beberapa data terkait: profil dasar Terlipressin, efektivitas dan keamanan penggunaan pada kasus AVH yang berbasis bukti (evidence-based), posisi terapi menggunakan Terlipressin pada beberapa pedoman terapi, serta komparasi biaya terapi Terlipressin bila dibandingkan obat vasoaktif lainnya. Hanya pustaka terpublikasi dalam bentuk kajian sistematis dan meta-analisis yang digunakan dalam tinjauan efektivitas dan keamanan. Terlipressin memiliki beberapa karakteristik farmakokinetik dan farmakodinamik yang dapat memberikan keuntungan terkait teknis pemberian dibandingkan dengan beberapa obat vasoaktif yang lain. Namun demikian, hal tersebut tidak berarti bahwa Terlipressin lebih unggul dibandingkan dengan jenis vasoaktif yang lain. Hasil kajian terhadap tiga (3) artikel kajian sistematis dan meta-analisis menunjukkan bahwa efektivitas dan keamanan Terlipressin tidak lebih baik secara signifikan dibandingkan dengan obat vasoaktif lain. Oleh karena itu, Terlipressin bukan merupakan satu-satunya obat yang direkomendasikan sebagai pilihan pertama vasoaktif pada tata-laksana AVH. Sebagai obat yang relatif baru, biaya penggunaan Terlipressin lebih tinggi dibandingkan vasoaktif pilihan pertama yang lain. Dengan mempertimbangkan beberapa hal tersebut, Terlipressin sebaiknya digunakan pada pasien yang dapat memperoleh keuntungan klinis optimal, misalnya pasien dengan kontraindikasi atau riwayat efek samping dengan vasoaktif yang lain.
    Type of Medium: Online Resource
    ISSN: 2302-4291 , 1693-8615
    URL: Issue
    Language: Unknown
    Publisher: Universitas Setia Budi
    Publication Date: 2020
    Location Call Number Limitation Availability
    BibTip Others were also interested in ...
  • 4
    In: Jurnal Sains Farmasi & Klinis, Universitas Andalas, Vol. 8, No. 2 ( 2021-08-06), p. 190-
    Abstract: Salah satu tujuan dalam kurikulum pendidikan farmasi adalah mempersiapkan mahasiswa agar mampu memberikan rekomendasi terkait gangguan kesehatan ringan di komunitas. Sampai saat ini, informasi terkait kemampuan mahasiswa dalam memberikan rekomendasi di Indonesia belum ditemukan dalam literatur terpublikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis dan ketepatan rekomendasi mahasiswa prodi apoteker di sebuah institusi pendidikan farmasi saat menghadapi permintaan swamedikasi pada kasus nyeri pinggang (low-back pain; LBP). Pengambilan data pada penelitian potong lintang ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari karakteristik partisipan dan sebuah kasus LBPyang diadaptasi dari pustaka terpublikasi. Ketepatan rekomendasi ditetapkan melalui diskusi pakar dan bukti penelitian digunakan sebagai dasar dalam mendefinisikan rekomendasi yang tepat. Data karakteristik partisipan dan ketepatan rekomendasi dianalisis secara deskriptif. Total terdapat 86 partisipan terlibat dalam penelitian ini (response rate 82,69%). Sebagian besar partisipan (91,86%) memberikan rekomendasi obat, dan 61 dari antaranya merekomendasikan obat golongan anti-inflamasi non-steroid (AINS; baik oral maupun topikal). Sebanyak 70,93% partisipan memberikan rekomendasi tepat, yaitu: obat analgesik golongan AINS dan topikal counter-irritantsdengan/tanpa rekomendasi lainnya. Penelitian ini menunjukkan partisipan dalam penelitian ini mampu memberikan rekomendasi yang tepat dalam menanggapi kasus LBP. Namun demikian, penelitian lanjutan untuk mengeksplorasi penyebab ketidaktepatan rekomendasi pada sebagian mahasiswa diperlukan sebagai upaya perbaikan aktivitas pembelajaran dan kurikulum pendidikan
    Type of Medium: Online Resource
    ISSN: 2442-5435 , 2407-7062
    Language: Unknown
    Publisher: Universitas Andalas
    Publication Date: 2021
    Location Call Number Limitation Availability
    BibTip Others were also interested in ...
  • 5
    Online Resource
    Online Resource
    Journal of Infection in Developing Countries ; 2021
    In:  The Journal of Infection in Developing Countries Vol. 15, No. 10 ( 2021-10-31), p. 1453-1461
    In: The Journal of Infection in Developing Countries, Journal of Infection in Developing Countries, Vol. 15, No. 10 ( 2021-10-31), p. 1453-1461
    Abstract: Introduction: Health cadres have a key role in building awareness related to irrational antibiotic use and antibiotic resistance in Indonesia. Cadres help to bridge the gap between the shortage of health professionals and the need to reach the broader population. This study aimed to identify cadres’ background, antibiotic knowledge and attitudes in an Indonesian setting. Methodology: A paper-based questionnaire survey was validated and conducted among purposefully selected cadres attending a seminar in Malang Indonesia. A 5-point Likert scale was used to identify attitudes, while true/false statements determined their knowledge. A total of 112 cadres responded, giving a 100% response rate. Results: The majority had been cadres for 〉 2 years with previous counseling experience. Their attitudes on antibiotic use, were shown by the lower levels of disagreement to the statements “when I get a sore throat, I prefer to use antibiotics” (37.5%); “I would take antibiotics if I have had a cough for more than one week” (41.1%); and, “when I get influenza, I would take antibiotics to help me recover sooner” (47.3%), within the “indications” domain. For knowledge, lower scores were reported for domains related to “indications” (mean 1.49 ± 0.82/3), “resistance” (mean 1.06 ± 0.94/3), and “storage and disposal” (mean 1.23 ± 0.78/3). Conclusions: These findings indicated a need to improve cadres’ attitudes and knowledge prior their involvement as change agents for improving the rational use of antibiotics to minimise antibiotic resistance in Indonesia.
    Type of Medium: Online Resource
    ISSN: 1972-2680
    Language: Unknown
    Publisher: Journal of Infection in Developing Countries
    Publication Date: 2021
    detail.hit.zdb_id: 2394024-4
    Location Call Number Limitation Availability
    BibTip Others were also interested in ...
  • 6
    Online Resource
    Online Resource
    Oxford University Press (OUP) ; 2021
    In:  Journal of Pharmaceutical Health Services Research Vol. 12, No. 4 ( 2021-12-23), p. 559-565
    In: Journal of Pharmaceutical Health Services Research, Oxford University Press (OUP), Vol. 12, No. 4 ( 2021-12-23), p. 559-565
    Abstract: Readiness is a key factor that influences pharmacists’ willingness to get involved in research, thus promoting evidence-based pharmacy practice. While the data are lacking, this study aimed to assess readiness for research, as well as the associated demographic and attitudinal characteristics of pharmacists in a range of healthcare settings in East Java Province, Indonesia. Methods A questionnaire was administered to all pharmacists in a public hospital in Malang (n = 55), pharmacists from primary health centre (PHCs) (n = 63) and community pharmacies (n = 100) in Surabaya in 2017. The questionnaire consisted of three sections: (1) demographic characteristics, (2) attitudinal aspects and (3) readiness for research. Descriptive analysis was used to summarise the data. Spearman correlation tests determined the correlations between ‘demographic characteristics’ or ‘attitudinal aspects’ versus ‘readiness’. Key findings A total of 142 pharmacists responded which comprised hospital pharmacists (n = 46), community pharmacists (n = 51) and PHC pharmacists (n = 45), giving response rates ranged from 51.0% to 83.6%. Approximately half of the participating pharmacists demonstrated adequate ‘readiness’ to research [mean 2.53 ± 0.7 (range 0–4)]. Compared with hospital or PHC pharmacists, community pharmacists showed lower ‘readiness’ to research (mean 2.76 ± 0.71 versus 2.53 ± 0.66 versus 2.31 ± 0.68, respectively; P = 0.005). Two demographic characteristics positively correlated with ‘readiness’, that is, prior research training (rs = 0.217; P = 0.010) and prior research experience (rs = 0.221; P = 0.008). Meanwhile, all ‘attitudinal aspects’ were found to be positively correlated with research ‘readiness’ (all P-values & lt;0.001). Conclusions Findings from this study provide baseline data to develop strategies to optimise the involvement of pharmacist practitioners in research, thus enhancing evidence-based pharmacy practice and quality use of medications in Indonesia.
    Type of Medium: Online Resource
    ISSN: 1759-8893
    Language: English
    Publisher: Oxford University Press (OUP)
    Publication Date: 2021
    detail.hit.zdb_id: 2558609-9
    Location Call Number Limitation Availability
    BibTip Others were also interested in ...
  • 7
    In: Jurnal Kesehatan, Politeknik Kesehatan Tanjungkarang, Vol. 13, No. 1 ( 2022-04-30), p. 156-
    Type of Medium: Online Resource
    ISSN: 2548-5695 , 2086-7751
    URL: Issue
    Language: Unknown
    Publisher: Politeknik Kesehatan Tanjungkarang
    Publication Date: 2022
    Location Call Number Limitation Availability
    BibTip Others were also interested in ...
  • 8
    In: Jurnal Sains Farmasi & Klinis, Universitas Andalas, Vol. 7, No. 3 ( 2020-12-28), p. 218-
    Abstract: Diare akibat penggunaan antibiotik (antibiotic-associated diarrhea; AAD) merupakan salah satu gangguan klinis yang seringkali terjadi pada anak dan perlu mendapat intervensi dari dokter untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan mempertimbangkan bahwa swamedikasi seringkali menjadi pilihan masyarakat ketika menghadapi kasus diare, apoteker di komunitas memiliki peran penting dalam mengarahkan masyarakat ke dokter untuk mengatasi masalah terkait AAD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis dan ketepatan rekomendasi apoteker dalam menanggapi permintaan swamedikasi terkait kasus AAD pada anak. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang yang dilakukan di wilayah Timur kota Surabaya. Sebuah kuesioner yang berisi pertanyaan terkait karakteristik peserta dan sebuah kasus digunakan pada proses pengambilan data. Validasi isi dari kasus serta penentuan kunci jawaban dilakukan melalui diskusi yang melibatkan pakar farmasi klinis, farmasi praktis, dan kesehatan masyarakat. Total terdapat 84 apoteker terlibat dalam penelitian ini; response rate 38,71%. Pemberian rekomendasi produk obat baik dengan maupun tanpa rujukan ke dokter atau saran non-farmakologi diberikan oleh 75 (89,29%) partisipan dan jenis obat yang paling sering direkomendasikan adalah probiotik, kaolin-pektin, domperidon, attapulgit. Sebanyak 26 apoteker (30,95%) memberikan rekomendasi yang tepat, yaitu: rujuk dokter segera dengan atau tanpa disertai rekomendasi lain. Hasil penelitian ini mengindikasikan perlunya intervensi untuk mengoptimalkan pemberian rekomendasi apoteker komunitas pada kasus AAD anak.
    Type of Medium: Online Resource
    ISSN: 2442-5435 , 2407-7062
    Language: Unknown
    Publisher: Universitas Andalas
    Publication Date: 2020
    Location Call Number Limitation Availability
    BibTip Others were also interested in ...
  • 9
    In: Jurnal Sains Farmasi & Klinis, Universitas Andalas, Vol. 7, No. 3 ( 2020-12-28), p. 222-
    Abstract: Diare akibat penggunaan antibiotik (antibiotic-associated diarrhea; AAD) merupakan salah satu gangguan klinis yang seringkali terjadi pada anak dan perlu mendapat intervensi dari dokter untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan mempertimbangkan bahwa swamedikasi seringkali menjadi pilihan masyarakat ketika menghadapi kasus diare, apoteker di komunitas memiliki peran penting dalam mengarahkan masyarakat ke dokter untuk mengatasi masalah terkait AAD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis dan ketepatan rekomendasi apoteker dalam menanggapi permintaan swamedikasi terkait kasus AAD pada anak. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang yang dilakukan di wilayah Timur kota Surabaya. Sebuah kuesioner yang berisi pertanyaan terkait karakteristik peserta dan sebuah kasus digunakan pada proses pengambilan data. Validasi isi dari kasus serta penentuan kunci jawaban dilakukan melalui diskusi yang melibatkan pakar farmasi klinis, farmasi praktis, dan kesehatan masyarakat. Total terdapat 84 apoteker terlibat dalam penelitian ini; response rate 38,71%. Pemberian rekomendasi produk obat baik dengan maupun tanpa rujukan ke dokter atau saran non-farmakologi diberikan oleh 75 (89,29%) partisipan dan jenis obat yang paling sering direkomendasikan adalah probiotik, kaolin-pektin, domperidon, attapulgit. Sebanyak 26 apoteker (30,95%) memberikan rekomendasi yang tepat, yaitu: rujuk dokter segera dengan atau tanpa disertai rekomendasi lain. Hasil penelitian ini mengindikasikan perlunya intervensi untuk mengoptimalkan pemberian rekomendasi apoteker komunitas pada kasus AAD anak.
    Type of Medium: Online Resource
    ISSN: 2442-5435 , 2407-7062
    Language: Unknown
    Publisher: Universitas Andalas
    Publication Date: 2020
    Location Call Number Limitation Availability
    BibTip Others were also interested in ...
  • 10
    In: Research in Social and Administrative Pharmacy, Elsevier BV, ( 2024-5)
    Type of Medium: Online Resource
    ISSN: 1551-7411
    Language: English
    Publisher: Elsevier BV
    Publication Date: 2024
    detail.hit.zdb_id: 2192059-X
    SSG: 15,3
    Location Call Number Limitation Availability
    BibTip Others were also interested in ...
Close ⊗
This website uses cookies and the analysis tool Matomo. More information can be found here...