GLORIA

GEOMAR Library Ocean Research Information Access

Your email was sent successfully. Check your inbox.

An error occurred while sending the email. Please try again.

Proceed reservation?

Export
Filter
  • Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)  (12)
  • 1
    Online Resource
    Online Resource
    Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) ; 2018
    In:  JOURNAL ASRO Vol. 9, No. 1 ( 2018-04-23), p. 86-
    In: JOURNAL ASRO, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL), Vol. 9, No. 1 ( 2018-04-23), p. 86-
    Abstract: ABSTRACT Scheduling is an assignment activity related to a number of constraints, a number of events that can occur in a period of time and place or location so that the objective function as closely as possible can be fulfilled. In the hierarchy of decision making, scheduling is the last step before the start of an operation. Scheduling the assignment of KRI in Koarmatim is an interesting topic to be discussed and resolved using a mathematical method. The scheduling process of KRI assignments at Koarmatim is done to produce annual JOP / JOG. This process requires not only rapid follow-up, but also requires systematic steps. The scheduling of assignments applied by Koarmatim is currently carried out by personnel by not using mathematical calculations. The ship assignment scheduling process in this research was carried out using the Binary Integer Programming (BIP) method approach with the aim of minimizing costs and maximizing the purpose of the ship assignment. The scheduling observed was 25 ships carrying out operations for 52 weeks (1 year). The mathematical formulation of the BIP model is made up of one objective function and Three constraint functions. Then the development of the BIP model is then completed, the computer uses Excel Solver. The results obtained that the BIP model applied to scheduling KRI Koarmatim assignments is the maximum coverage area reached is 93,651,234 NM2, with an area safeguard level of 76,11 from the entire area of operating sector I to IX (1,230,442 NM2). BIP is an appropriate method to be used as a method in scheduling the assignment of KRI in Koarmatim.  Keywords: Scheduling, Ship assignments, Binary Integer Programming
    Type of Medium: Online Resource
    ISSN: 2722-5763 , 2460-7037
    URL: Issue
    Language: Unknown
    Publisher: Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)
    Publication Date: 2018
    Location Call Number Limitation Availability
    BibTip Others were also interested in ...
  • 2
    In: Jurnal Chart Datum, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL), Vol. 1, No. 2 ( 2022-09-19), p. 121-132
    Abstract: Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia dengan wilayah lautan yang sangat luas dan kekayaan ikan yang luar biasa. Hal tersebut memungkinkan adanya pencurian ikan (Illegal Fishing). Sasaran dari Illegal Fishing adalah suatu area yang banyak ikannya seperti di daerah pertemuan dua massa air dengan suhu yang berbeda (thermal front). Thermal front dapat dideteksi dengan memanfaatkan citra satelit penginderaan jauh NOAA-AVHRR (National Oceanic and Atmospheric Administration-Advance Very High  resolution Radiometer).  Penelitian ini menggunakan citra satelit NOAA 18 untuk mendeteksi  sebaran suhu permukaan laut dengan cepat dalam cakupan area yang luas . Berdasarkan  sebaran suhu permukaan laut ini maka dapat ditentukan posisi titik koordinat thermal front yang dijadikan sebagai Zona Potensi Penangkapan Ikan (ZPPI). Titik koordinat ZPPI dapat dihubungkan dengan  koordinat kapal ikan yang berasal Vessel Monitoring System (VMS) dan  operasi kapal pengawas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).  Validasi menggunakan metode pengukuran jarak antara titik ZPPI dengan koordinat kapal ikan. Hasil penelitian membuktikan bahwa ada hubungan antara titik ZPPI dengan koordinat kapal ikan dimana  jarak terjauh adalah 7 kilometer .Jarak tersebut masih di dalam cakupan radar KRI kelas parchim sejauh 40 mil atau 74,08 Km. Dengan demikian hasil tersebut bila dikaitkan dengan kemampuan jangkauan radar KRI maka titik koordinat ZPPI dapat dijadikan sebagai acuan dalam menentukan arah operasi. Berdasarkan dari pembuktian ini maka titik ZPPI dapat dijadikan sebagai masukan kepada TNI AL sebagai titik rawan Illegal Fishing yang dapat digunakan dalam menentukan daerah operasi pengamanan laut dari illegal fishing.
    Type of Medium: Online Resource
    ISSN: 2716-4632 , 2460-4623
    Language: Unknown
    Publisher: Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)
    Publication Date: 2022
    Location Call Number Limitation Availability
    BibTip Others were also interested in ...
  • 3
    In: Jurnal Hidropilar, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL), Vol. 4, No. 1 ( 2018-07-25), p. 9-17
    Abstract: Peta laut Indonesia dituntut harus selalu diperbaharui, namun pada kenyataannya tidak berjalan secara optimal bahkan sebagian peta laut belum diperbaharui sampai dengan saat ini. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka teknologi penginderaan jauh memberikan peluang besar untuk pemetaan batimetri perairan dangkal secara efektif dan efisien, terutama untuk daerah yang memiliki tingkat perubahan kedalaman secara cepat. Penelitian ini menggunakan data Citra Satelit Spot-7 dan Lembar Lukis Teliti (LLT) di perairan Teluk Halong Kota Ambon. Proses pengolahan data menggunakan metode Satellite Derived Bathymetry (SDB) yang dikembangkan Kano et al. (2011) mempunyai kelebihan dapat menganalisa suatu wilayah tanpa menyentuh atau berada di wilayah tersebut dengan rentang waktu yang relatif singkat. Tujuannya untuk mendapatkan seberapa besar tingkat ketelitian dan keakurasian data kedalaman laut hasil ekstraksi kedalaman laut dari citra satelit pada daerah Teluk Halong Kota Ambon. Dalam pengolahan data menggunakan metode SDB menunjukan bahwa Metode STR menghasilkan nilai korelasi tertinggi dibanding empat metode lainnya. Pada kedalaman 0 meter sampai dengan 2 meter memiliki ketelitian 0.21, pada kedalaman 2.1 meter hingga 5 meter memiliki ketelitian 0.23 meter, pada kedalaman 5.1 meter hingga 10 meter memiliki ketelitian 0.06 meter, dan pada kedalaman 10.1 meter hingga 20 meter memiliki ketelitian 0.08 meter.
    Type of Medium: Online Resource
    ISSN: 2716-4640 , 2460-4607
    Language: Unknown
    Publisher: Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)
    Publication Date: 2018
    Location Call Number Limitation Availability
    BibTip Others were also interested in ...
  • 4
    In: Jurnal Chart Datum, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL), Vol. 3, No. 2 ( 2022-09-21), p. 45-59
    Abstract: Dengan Kondisi Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Merupakan Negara kepulauan yang berbentuk republik. Masing-masing pulau mempunyai corak dan struktur yang berbeda-beda mulai dari bentuk pulau dan jenis tanah yang ada di pulau tersebut. Oleh karena itu perencanaan dan penentuan suatu operasi amfibi membutuhkan informasi yang benar terhadap kondisi permukaan dan hidrografi pantai, dengan adanya teknologi penginderaan jauh untuk menentukan suatu medan pendaratan amfibi dapat dilakukan dengan citra satelit SPOT-6 Walaupun terdiri dari kepulauan, Pertahanan suatu Negara tentu tidak dapat diukur dari seberapa besar alokasi anggaran ideal untuk bidang pertahanan, namun dalam arti tersebut bagaimana meningkatkan sumber daya manusia berkualitas tinggi dan semakin kompetitif dari segi pemikiran dan penguasaan teknologi. Dalam Penelitian ini bertujuan untuk mengekstraksi informasi kedalaman laut dengan menggunakan citra satelit SPOT-6 dimana area tersebut untuk menentukan daerah pendaratan amfibi dipulau damar kepulauan seribu DKI. Jakarta. Serta harus mengetahui parameter-parameter untuk penentuan daerah pendaratan amfibi yang dapat di ekstraksi untuk mendapatkan nilai kedalaman dan tingkat akurasi dengan menggunakan metode Van Hengel dan Spitzer penginderaan jauh SPOT-6 dengan resolusi tinggi. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan menggunakan 4 band yang terdiri dari band 1,2,3,4 citra satelit SPOT-6 dipulau damar kepulauan seribu dapat memberikan informasi kedalaman laut dari 0 meter sampai dengan 20 meter. Adapun pemetaan batimetri menghasilkan nilai akurasi dengan interval 0 meter-5 meter tingkat ketelitian 0,9103 meter, sedangkan kedalaman 5 meter-10 meter tingkat ketelitian 1,2549 meter, dan kedalaman 10 meter-15 meter tingkat ketelitian 4,3241 meter. Informasi peta pendaratan dari hasil pengolahan adalah pada area yang dibatasi dengan titik kordinat A. 106° 84' 64.3" E - 05° 96' 17.3" S dan B. 106° 84' 52.4" E - 05° 95' 96.67" S dan C. 106° 84' 61.1" E - 05° 95' 96.67" S dan D.106° 84' 71.5" E - 05° 96' 06.86" S.
    Type of Medium: Online Resource
    ISSN: 2716-4632 , 2460-4623
    Language: Unknown
    Publisher: Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)
    Publication Date: 2022
    Location Call Number Limitation Availability
    BibTip Others were also interested in ...
  • 5
    In: Jurnal Chart Datum, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL), Vol. 9, No. 1 ( 2023-07-13)
    Abstract: Morfologi perairan Laut Natuna Utara yang unik menghasilkan arus yang memiliki kecepatan yang signifikan sebagai perpanjangan dari Vietnam Coastal Jest (VCJ) yang disebut sebagai Natuna Off-Shelf Current (NOC). Identifikasi NOC dilakukan untuk melihat pola arus pada setiap musim serta pengaruh fenomena ENSO terhadap pola arus yang dihasilkan. Visualisasi dilakukan menggunakan pendekatan komputasi awan berkecepatan tinggi diproses melalui platform google earth engine (GEE) dengan menggunakan input data dari HYCOM. Artikel ini bertujuan untuk melakukan identifikasi dan visualisasi NOC menggunakan pendekatan data berbasis raster yang diolah menggunakan komputasi awan di GEE. Tahun kajian sebagai periode observasi diantaranya adalah periode La Niña tahun 2022, periode El Niño kuat pada tahun 1997, dan tahun netral pada tahun 1996. Secara visual NOC terbentuk akibat perpanjangan VCJ pada bulan musim barat, dan terlihat di semua tahun kajian observasi. Arus paling signifikan dijumpai pada musim barat tahun 1996 (tahun netral) dengan kecepatan 1,7 m/detik di lapisan permukaan, 1,4 m/detik di kedalaman 50m untuk bulan November 1996 (tahun netral), dan 1,4 m/detik di kedalaman 100m pada November 1997 (periode ENSO) dan Februari 1996 (tahun netral).
    Type of Medium: Online Resource
    ISSN: 2716-4632 , 2460-4623
    Language: Unknown
    Publisher: Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)
    Publication Date: 2023
    Location Call Number Limitation Availability
    BibTip Others were also interested in ...
  • 6
    In: Jurnal Chart Datum, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL), Vol. 2, No. 1 ( 2022-09-20), p. 88-97
    Abstract: Indonesia merupakan negara kepulauan di daerah tropika yang terdiri atas sekitar 17.504 buah pulau dengan panjang garis pantai sekitar 95.181 km. Oleh karena itu Indonesia mempunyai ekosistem pesisir yang luas dan beragam salah satunya hutan mangrove. Ekosistem mangrove sebagai salah satu ekosistem penting di kawasan pesisir pantai yang dapat melindungi ekosistem pantai dari terjangan gelombang akibat Tsunami. Ekosistem ini terus mengalami tekanan di seluruh dunia. Luas mangrove di  Indonesia mencapai 4,25 juta hektar yang merupakan 25% dari total luas mangrove dunia. di Sulawesi Utara, luas hutan mangrove mencapai 12.977 ha pada tahun 2000, turun menjadi 11.546 ha pada tahun 2005. Untuk mengetahui luasan mangrove dan kerapatan vegetasi mangrove di wilayah Kema Minahasa Utara dapat diketahui dengan pemanfaatan data penginderaan jauh  yaitu data citra Landsat-7  tahun 2000 dan Landsat-8 tahun 2015. Data Landsat diolah di software ErMapper dengan beberapa tahap meliputi: penyiapan citra, koreksi radiometrik dan geometrik, digitasi pemisahan ekosistem mangrove dan non-mangrove, cropping area penelitian, NDVI, penentuan threshold, pengkelasan kerapatan vegetasi mangrove, menghitung luas sebaran dan kerapatan vegetasi mangrove. Data primer berupa validasi titik samping mangrove di wilayah penelitian. Serta analisis mangrove sebagai pelindung ekosistem pantai. Dari hasil penelitian, total luas ekosistem mangrove yang berada di wilayah Kema Minahasa Utara seluas 223,48 ha. luas mangrove pada citra Landsat tahun 2000 seluas 172,52 ha dan luas mangrove pada citra Landsat tahun 2015 seluas 174,92 ha. Dalam kurun waktu 15 tahun luasan mangrove yang berada di Kema Minahasa Utara bertambah seluas 2,4 ha atau 1,4%. Sedangkan kerapatan mangrove dalam kurun waktu 15 tahun tersebut mengalami perubahan dari kelas kerapatan sedang ke kerapatan tinggi seluas 75,178 ha. analisis untuk pelindung pantai dapat disimpulkan berdasarkan peneliti asal jepang bahwa gelombang setinggi 3 m yang menerjang ekositem mangrove setebal 400 m pada lokasi penelitian, maka jangkauan run up yang masuk ke daratan tinggal 57%.
    Type of Medium: Online Resource
    ISSN: 2716-4632 , 2460-4623
    Language: Unknown
    Publisher: Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)
    Publication Date: 2022
    Location Call Number Limitation Availability
    BibTip Others were also interested in ...
  • 7
    In: Jurnal Hidropilar, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL), Vol. 5, No. 1 ( 2019-07-25), p. 27-34
    Abstract: Survei dan pemetaan laut yang sangat diperlukan dalam berbagai aplikasi kelautan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan proses pencitraan dasar laut. Proses pencitraan dasar laut dapat dilakukan dengan berbagai cara pula, diantaranya pencitraan dengan menggunakan instrumen Side Scan Sonar. Perangkat lunak Triton imaging Isis dan Sonarwiz sebagai perangkat pengolahan data Side Scan Sonar diharapkan dapat memberikan gambaran nyata citra dasar laut sehingga dapat meningkatkan kinerja dari pelaksanaan survei Side Scan Sonar. Tugas Akhir ini akan memberikan penjelasan tentang perbandingan pengolahan data Side Scan Sonar  dengan menggunakan perangkat lunak Triton Imaging Isis dan Sonarwiz, sehingga menghasilkan data gambaran dasar laut. Hasil pengolahan data citra Side Scan Sonar menggunakan Triton Imaging Isis dan Sonarwiz dapat dijadikan informasi posisi pipa gas dasar laut dan diplot untuk dijadikan sebuah peta dalam bentuk lembar lukis teliti.
    Type of Medium: Online Resource
    ISSN: 2716-4640 , 2460-4607
    Language: Unknown
    Publisher: Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)
    Publication Date: 2019
    Location Call Number Limitation Availability
    BibTip Others were also interested in ...
  • 8
    In: Jurnal Hidropilar, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL), Vol. 7, No. 1 ( 2021-07-24), p. 23-30
    Abstract: Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar didunia yang luas wilayahnya mencapai 6.400.000 km2 dengan panjang garis pantai 108.000 km, Berdasarkan hal tersebut diatas peta laut Indonesia yang harus dituntut selalu diperbaharui.Tetapi pada kenyataan yang terjadi tidak berjalan secara optimal, mengingat luas wilayah laut indoneisa lebih luas 2/3 dari luas wilayah Indonesia. Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, peran teknologi penginderaan jauh saat ini adalah solusi yang diharapkan dapat menyajian data dan informasi yang di butuhkan untuk pelaksanaan kegiatan survei dengan jangka waktu yang relative pendek dan biaya murah serta hasil yang optimal guna memperbaharui peta laut tersebut, Maka metode ravid survei merupakan suatu parameter yang dapat dilaksanakan dengan menggunakan metode Satellite Derived Bathymetry (SDB). Penelitian ini dilakukan dengan pemodelan batimetri secara empirik pada citra satelit Planet menggunakan algoritma Rasio Band diperairan Laut Dangkal Pulau Karimunjawa Jepara Jawa Tengah. Hasil analisa akurasi yang didapat berupa nilai Hasil koefisien determinasi nilai R²=0,9052 atau sebesar 90,52%, Hasil matriks konfusi akurasi dengan nilai akurasi sebesar 71% dengan jumlah data 210 data dan Hasil dari perhitungan TVU Pada rentang kedalaman 0-2 dengan ketelitian 0,56 meter dari 52 data yang digunakan menghasilkan 96% data masuk kedalam kriteria standar S-44 IHO, kedalaman 2,1-5 dengan ketelitian 1,61 meter dari 55 data yang digunakan menghasilkan 46% data masuk kedalam kriteria standar S-44 IHO, kedalaman 5,1-10 dengan ketelitian 3,09 meter dari 32 data yang digunakan menghasilkan 9% data masuk kedalam kriteria standar S-44 IHO, kedalaman 10,1-20 dengan ketelitian 5,43 meter dari 31 data yang digunakan menghasilkan 3% data masuk kedalam kriteria standar S-44 IHO, kedalaman 〉 20 dengan ketelitian 4,96 meter dari 40 data yang digunakan menghasilkan 25% data masuk kedalam kriteria standar S-44 IHO. Serta kedalaman maksimal hasil ekstraksi citra planet mencapai kedalaman 〉 20 meter atau pada kedalaman 30,54 meter.
    Type of Medium: Online Resource
    ISSN: 2716-4640 , 2460-4607
    Language: Unknown
    Publisher: Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)
    Publication Date: 2021
    Location Call Number Limitation Availability
    BibTip Others were also interested in ...
  • 9
    In: Jurnal Hidropilar, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL), Vol. 5, No. 1 ( 2019-07-25), p. 10-17
    Abstract: Penulisan tugas akhir ini dilatar belakangi oleh publikasi S-44 tentang standar Manual Hydrografi. Dalam menentukan survei terdapat proses pembuatan lajur perum sehingga mendapatkan hari perum pada peta yang direncanakan, dalam hal ini penulis menggunakan peta laut Indonesia no 06 (kajian penulis ini) perhitungan lajur perum sesuai dalam ketentuan C-13 yaitu dimana perencanaan tersebut menggunakan orde sesuai dengan kedalaman yang terdapat di Peta Laut Indonesia no 06, proses penilaian dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan antara perencanaan konvensional atau sebelumnya dengan perencanaan dengan menggunakan orde, proses penilaian tersebut menggunakan parameter IHO C-13 chapter 1  (kriteria prinsip hidrografi survei), setelah melakukan klasifikasi luasan area yang terdapat di peta laut Indonesia akan dilakukan penilaian dengan S4-B600 dimana dengan luasan area yang direncanakan masuk kedalam katageori yang mana. Saran dan masukan yang didapat dalam penulisan ini sebagai acuan dimana perencanaan pada peta yang bertampalan bisa dilakukan secara langsung dengan menggunakan ketentuan orde. Adapun tindakan yang dilakukan adalah data yang sudah ada bisa digunakan apabila ada pembuatan peta baru dengan no peta yang baru.
    Type of Medium: Online Resource
    ISSN: 2716-4640 , 2460-4607
    Language: Unknown
    Publisher: Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)
    Publication Date: 2019
    Location Call Number Limitation Availability
    BibTip Others were also interested in ...
  • 10
    In: Jurnal Chart Datum, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL), Vol. 4, No. 2 ( 2022-09-21), p. 117-126
    Abstract: Keamanan pelayaran navigasi merupakan faktor yang sangat penting untuk menunjang kelancaran transportasi laut serta mencegah terjadinya kecelakaan dilaut. Bahaya navigasi pelayaran seperti objek di bawah laut berasal dari kejadian alami atau akibat buatan manusia, salah satu objek bahaya navigasi buatan manusia berupa bangkai kapal (wreck). Penelitian ini menggunakan objek berupa wreck yang berada di perairan Kepulauan Seribu Teluk Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dimensi, least depth dan mengidentifikasi posisi wreck dengan menggunakan metode batimetri algoritma CUBE dan kolom air. Pengambilan data dilakukan oleh KRI Rigel 933 pada tanggal 30 Maret 2017 menggunakan Multibeam Echosounder EM 2040 single head. Hasil dari penelitian menggunakan data batimetri dan data kolom air yaitu interpretasi dari data kolom air lebih detail menggambarkan objek di zona kolom air sedangkan menggunakan data batimetri interpretasi yang dihasilkan hanya menangkap objek yang berada di dasar laut. Pengolahan data menggunakan CARIS HIPS and SIPS 9.0 menyatakan bahwa target wreck dapat diketahui lebih detail pencitraan dimensi, posisi dan least depth, dengan menggabungkan data batimetri dan data kolom air.
    Type of Medium: Online Resource
    ISSN: 2716-4632 , 2460-4623
    Language: Unknown
    Publisher: Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)
    Publication Date: 2022
    Location Call Number Limitation Availability
    BibTip Others were also interested in ...
Close ⊗
This website uses cookies and the analysis tool Matomo. More information can be found here...