GLORIA

GEOMAR Library Ocean Research Information Access

Your email was sent successfully. Check your inbox.

An error occurred while sending the email. Please try again.

Proceed reservation?

Export
Filter
  • Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah  (4)
  • 2015-2019  (4)
Material
Publisher
  • Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah  (4)
Language
Years
  • 2015-2019  (4)
Year
  • 1
    Online Resource
    Online Resource
    Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah ; 2018
    In:  Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan Vol. 1, No. 1 ( 2018-09-08), p. 1-
    In: Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah, Vol. 1, No. 1 ( 2018-09-08), p. 1-
    Abstract: Peran dan fungsi care provider  interdisiplin dalam pelayanan kesehatan masih terfragmentasi sehingga pelayanan kesehatan interdisiplin yang diberikan kepada pasien menjadi tumpang tindih.  Fragmentasi interdisiplin dapat diatasi melalui Interprofessional collaborative practice (ICP). Kolaborasi yang baik diantara tim profesional kesehatan sangat diperlukan, agar dapat bertukar informasi dengan jelas dan komprehensif. Kompetensi inti dalam Interprofessional collaborative practice (ICP) adalah komunikasi interprofesional yang efektif. Tujuan dari systematic review ini untuk mengetahui apakah ICP dapat meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan dalam melakukan komunikasi interprofesional. Metode yang digunakan Systematic review dengan cara melakukan penelusuran literature data base dari Ebscho, Sciendirect, PubMed dan Google scholar dengan menggunakan advanced search keyword. Kata kunci yang dipilih adalah Interprofessional Collaborative Practice (ICP), Communication Interprofessional, health workers. Pencarian dibatasi pada tahun 2006 – 2016, pdf full text dan menggunakan bahasa inggris. Kriteria inklusi dari artikel, ini yaitu responden : tenaga kesehatan, intervensi yang digunakan Interprofessional Collaborative Practice (ICP), outcome yang diukur adalah kemampuan komunikasi interprofesional tenaga kesehatan. Didapatkan 6 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi, ke 6 artikel ini dilakukan review. Hasil : masing masing artikel memberikan outcome terhadap peningkatan komunikasi interprofesional dan 2 artikel menghasilkan 3 tema. ICP secara efektif dapat meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan dalam melakukan komunikasi interprofesional. Diharapkan pimpinan rumah sakit dapat membuat kebijakan khusus terkait pelaksanaan ICP dan merancang model pelaksanaan ICP yang melibatkan semua profesi kesehatan agar dapat diaplikasikan di pelayanan kesehatan sebagai upaya pengembangan komunikasi interprofesional yang efektif serta meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang bermutu sehingga peran profesional setiap disiplin berjalan dengan baik.
    Type of Medium: Online Resource
    ISSN: 2621-5047
    URL: Issue
    Language: Unknown
    Publisher: Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
    Publication Date: 2018
    detail.hit.zdb_id: 3009884-1
    Location Call Number Limitation Availability
    BibTip Others were also interested in ...
  • 2
    Online Resource
    Online Resource
    Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah ; 2018
    In:  Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan Vol. 1, No. 1 ( 2018-09-08), p. 28-
    In: Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah, Vol. 1, No. 1 ( 2018-09-08), p. 28-
    Abstract: Latar Belakang : Komunikasi interprofesi merupakan elemen penting dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada pasien. Kegagalan dalam komunikasi antar petugas kesehatan dapat mengakibatkan adverse event yang terjadi di rumah sakit. Tujuan penelitian : Mengetahui efektivitas komunikasi interprofesional untuk meningkatkan keselamatan pasien. Metode & Sumber data : Metode yang digunakan yaitu systematic review. Sumber data yang didapat berasal dari jurnal Ebsco, PubMed, dan Google Scholar. Kriteria inklusi & eksklusi  : Jurnal terkait bentuk pengembangn komunikasi interprofesi, jurnal berbahasa Inggris, tahun publikasi antara 2011-2016, jurnal pdf full text. Hasil : Dari empat artikel jurnal yang diriview didapatkan hasil bahwa komunikasi interprofesi efektiv untuk meningkatkan keselamatan pasien di rumah sakit. Kesimpulan : Komunikasi Interprofesional efektif untuk meningkatkan keselamatan pasien dan menurunkan angka insiden keselataman pasien di rumah sakit. 
    Type of Medium: Online Resource
    ISSN: 2621-5047
    URL: Issue
    Language: Unknown
    Publisher: Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
    Publication Date: 2018
    detail.hit.zdb_id: 3009884-1
    Location Call Number Limitation Availability
    BibTip Others were also interested in ...
  • 3
    Online Resource
    Online Resource
    Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah ; 2018
    In:  Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan Vol. 1, No. 1 ( 2018-09-08), p. 7-
    In: Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah, Vol. 1, No. 1 ( 2018-09-08), p. 7-
    Abstract: Kolaborasi interprofesional akan terwujud bila dua orang atau lebih dari profesi yang berbeda berinteraksi untuk menghasilkan pemahaman bersama yang tidak akan mungkin terjadi jika profesi tersebut bekerja sendiri-sendiri. Bagaimana masing-masing profesi memandang arti kolaborasi harus dipahami oleh kedua belah pihak sehingga dapat diperoleh persepsi yang sama.Penerapan kolaborasi antar profesi saat ini masih sebatas model kolaborasi tradisional atau multiprofesi.Tingkat pengetahuan yang tinggi diperlukan  profesi keperawatan untuk dapat memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri dan dapat berkolaborasi dengan tenaga kesehatan yang lain. Kesenjangan tingkat pendidikan dan pengetahuan inilah yang akan menghambat proses komunikasi yang efektif diantara profesi kesehatan Pendidikan keperawatan berkelanjutan dapat dijadikan salah satu strategi untuk menghilangkan kesenjangan pengetahuan dan pendidikan antar profesi tersebut sehingga akan meningkatkan proses komunikasi yang efektif diantara profesi kesehatan. Kolaborasi merupakan proses yang komplek yang membutuhkan perhatian khusus disertai dengan pengetahuan yang tinggi dalam melakukan tukar pikiran dalam mendiskusikan pasien. Perawat yang selalu berusaha meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka untuk mencapai karir yang diinginkannya akan berdampak pada kemampuannya untuk bertukar pikiran (berkomunikasi) dengan profesi lainnya atau berkolaborasi dengan profesi lainnya. Pendidikan keperawatan berkelanjutan dan perencanaan karir merupakan dua strategi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat sehingga akan meningkatkan kepercayaan diri perawat dalam bertukar pikiran dengan profesi lain.
    Type of Medium: Online Resource
    ISSN: 2621-5047
    URL: Issue
    Language: Unknown
    Publisher: Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
    Publication Date: 2018
    detail.hit.zdb_id: 3009884-1
    Location Call Number Limitation Availability
    BibTip Others were also interested in ...
  • 4
    Online Resource
    Online Resource
    Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah ; 2018
    In:  Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan Vol. 1, No. 2 ( 2018-11-30), p. 1-
    In: Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah, Vol. 1, No. 2 ( 2018-11-30), p. 1-
    Abstract: Penyakit tuberculosis merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling besar di seluruh dunia. Penyakit ini juga merupakan penyebab kematian dan morbiditas yang tertinggi pada negara-negara berkembang, seperti Indonesia. Sebagian besar perawat tidak melakukan rencana perawatan pada pasien tuberkulosis paru karena tidak ada standar struktur meskipun ada pedoman bagi manajemen keperawatan pasien TB paru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui diagnosa keperawatan yang sering ditegakkan perawat pada pasien tuberkulosis paru. Penelitian dilaksanakan di ruang rawat inap Rumah Sakit. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif observasional dan deskriptif eksploratif. Sampel adalah dokumentasi askep pasien TBC dengan cara nonprobability sampling yaitu purposive sampling jenuh. Analisis data dengan analisa univariat dengan distribusi frekuensi. Hasil penelitian adalah perumusan diagnosa keperawatan adalah tidak efektif bersihan jalan nafas (52%), penulisan 1 (satu) diagnosa tidak efektif bersihan jalan nafas menjadi 13 bentuk nama diagnosa yang berbeda. Perawat menuliskan diagnosa pola nafas tidak efektif terdapat 7 bentuk penulisan diagnosa. Perawat juga menuliskan diagnosa nyeri akut terdapat 5 bentuk penulisan diagnosa keperawatan, dan menuliskan diagnosa hipertermi terdapat 2 bentuk penulisan diagnosa keperawatan. Rekomendasi penelitian adalah manajemen rumah sakit diharapkan untuk meningkatkan kemampuan skill perawat dalam penulisan diagnosa keperawatan yang terkini, memonitoring dan mengevaluasi baik secara kualitatif maupun kuantitatif penulisan diagnosis keperawatan, menerapkan standar diagnosa keperawatan yang terkini. Perawat pengelola pasien diharapkan dapat menggunakan diagnosa keperawatan terkini sesuai dengan penggunaan NANDA.
    Type of Medium: Online Resource
    ISSN: 2621-5047
    URL: Issue
    Language: Unknown
    Publisher: Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
    Publication Date: 2018
    detail.hit.zdb_id: 3009884-1
    Location Call Number Limitation Availability
    BibTip Others were also interested in ...
Close ⊗
This website uses cookies and the analysis tool Matomo. More information can be found here...