GLORIA

GEOMAR Library Ocean Research Information Access

Your email was sent successfully. Check your inbox.

An error occurred while sending the email. Please try again.

Proceed reservation?

Export
Filter
  • Hutapea, Yanter  (2)
Material
Person/Organisation
Language
Years
  • 1
    Online Resource
    Online Resource
    Universitas Sriwijaya - Pusat Inovasi Pembelajaran Unsri ; 2020
    In:  Jurnal Lahan Suboptimal : Journal of Suboptimal Lands Vol. 9, No. 1 ( 2020-04-01), p. 73-79
    In: Jurnal Lahan Suboptimal : Journal of Suboptimal Lands, Universitas Sriwijaya - Pusat Inovasi Pembelajaran Unsri, Vol. 9, No. 1 ( 2020-04-01), p. 73-79
    Abstract: Juwita Y, Karman J, Hutapea Y, Suparwoto S. 2020. Suitability of rubber plantation land intercropped with corn (Zea mays L) plants in Kelurahan Betung. Jurnal Lahan Suboptimal: Journal of Suboptimal Lands 9(1): 73-79.Rubber is one of the leading commodities of plantations in South Sumatra, especially in Banyuasin District. The opportunity for unused footpath land is a big potential in increasing farmers' income. In Betung Village, besides rubber, the community also raises livestock such as cows. This study aimed to provide information on the actual soil fertility status and see the suitability of the land in the study area when planted with corn plants, as well as the recommendations for the needed technology. The study used a survey method and the soil samples were taken using purposive random sampling method by determining the point diagonally and analyzed in the laboratory. The results of the study showed that the land suitability class at the location was according to the marginal with the limiting factors of water availability (rainfall) and nutrient retention (KB and pH). To obtain optimal corn production results, it is recommended to prepare a rainwater collection area and the addition of lime and organic matter.
    Type of Medium: Online Resource
    ISSN: 2302-3015 , 2252-6188
    URL: Issue
    Language: Unknown
    Publisher: Universitas Sriwijaya - Pusat Inovasi Pembelajaran Unsri
    Publication Date: 2020
    Location Call Number Limitation Availability
    BibTip Others were also interested in ...
  • 2
    Online Resource
    Online Resource
    Universitas Udayana ; 2019
    In:  SOCA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian ( 2019-04-27), p. 155-
    In: SOCA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas Udayana, ( 2019-04-27), p. 155-
    Abstract: Pemerintah telah mencanangkan untuk berswasembada jagung. Provinsi Sumatera Selatan dengan kekayaan sumberdaya alamnya berpeluang untuk mewujudkan sumbangsihnya, melalui ketersediaan lahan pada tanaman karet belum menghasilkan yang dapat ditanami jagung. Kajian ini bertujuan mengetahui adaptasi varietas dan usahatani tanaman jagung di sela tanaman karet yang belum menghasilkan. Kegiatan ini dilaksanakan di lokasi perkebunan karet rakyat belum menghasilkan dengan umur 2 tahun di Kelurahan Betung Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Kegiatan dimulai bulan April sampai September (MK) 2018. Pengkajian dilaksanakan dalam bentuk On Farm Research (OFR) di kebun karet yang belum menghasilkan umur 2 tahun yang berjarak tanam 5 x 3,5 m. Dimana jarak barisan tanaman karet 5 m dan jarak dalam barisan karet 3,5 m. Perlakuan 5 varietas jagung yaitu Bima-10, Bima-19, Pioner-21 dan Bisi-18 dan Sukmaraga. Luas petakan tiap perlakuan 4 gawang karet (20 m x 20 m). Jarak antar plot 1 gawangan karet (5 m) dan jarak ulangan 1 m. Setiap perlakuan diulang 4 kali. Rancangan yang digunakan rancangan acak kelompok (RAK). Hasil menunjukkan bahwa Varietas jagung Pioneer-21 mempunyai postur tinggi tanaman tertinggi yaitu 142,7 cm dan jumlah daun 9,9 helai sedangkan terrendah Bima 10 yaitu 137,9 cm dengan jumlah daun 9,4 helai. Produksi pipilan kering tertinggi tanaman jagung dihasilkan oleh BISI-18 sebesar 4,1 ton/ha tanaman karet, sedangkan produksi terendah 2,2 ton/ha tanaman karet dari jagung Bima-19. Varietas jagung BISI-18, Bima-10, Pioneer-21 dan Sukmaraga dapat beradaptasi pada tanaman karet umur di bawah 2 tahun setelah tanam dengan produksi berkisar 3,2-4,1 ton pipilan kering/ha tanaman karet dan usahatani dengan menggunakan keempat varietas ini layak dikembangkan dengan nilai R/C 2,46-3,03. Dengan pendapatan bersihnya Rp 9.520.000 - Rp 13.745.000/ha tanaman karet dapat menutupi biaya produksi yang dikeluarkan, sehingga mampu untuk memulai kembali usaha sejenis.
    Type of Medium: Online Resource
    ISSN: 2615-6628 , 1411-7177
    URL: Issue
    Language: Unknown
    Publisher: Universitas Udayana
    Publication Date: 2019
    Location Call Number Limitation Availability
    BibTip Others were also interested in ...
Close ⊗
This website uses cookies and the analysis tool Matomo. More information can be found here...